Perbedaan pertumbuhan anak jangkrik pada usia 21 hari hingga 40 hari sudah mulai tampak jelas. Perbedaan besar kecilnya anak jangkrik tersebut dapat karena perbedaan waktu menetas. Anak jangkrik yang menetas pada hari pertama akan tampak lebih besar dari pada anak jangkrik yang menetas pada hari kedua atau ketiga. Perbedaan besar kecilnya anak jangkrik dapat juga disebabkan oleh perbedaan dalam mengkonsumsi makanan. Anak jangkrik yang menetas pada hari pertama akan mengkonsumsi makanan lebih banyak dari pada anak jangkrik yang menetas pada hari-hari berikutnya.
Anak jangkrik yang muda ( Jw: telendho ) pada usia 21 – 40 hari juga masih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Gerakan gesit dan lincah, terutama ada gerakan dari benda yang ada disekitarnya. Mereka juga sangat peka rangsangan yang berupa cahaya. Jika tutup kotak dibuka, anak-anak jangkrik tersebut akan meloncat berlarian untuk mengahindarai datangnya sinar. Namun, setelah beberapa saat, mereka akan keluar dari tempat persembunyian untuk mendapatkan cahaya atau udara yang lebih leluasa.
Anak-anak jangkrik yang sudah berumur 21 – 40 hari umumnya sudah mulai rakus terhadap makanan yang diberikan. Oleh karena itu, jumlah dan frekuensi pemberian pakan harus ditingkatkan. Anak-anak jangkrik pada umur tersebut jika kekurangan pakan akan saling menyerang dan memakan sendiri kerana jangkrik memiliki sifat kanibal ( memangsa sesama ). Anak-anak jangkrik secara fisik lebih kecil atau lemah karena sedang berganti kulit sering dimakan oleh anak jangkrik yang besar dan kuat apabila mereka kekurangan pakan.
Anak-anak jangkrik berumur 21 – 40 hari mulai gemar makan aneka macam makanan. Misalnya, daun ketela, krokot, rumput gajah, daun kacang, kobis, sawi, jipang, umbi-umbian, tepung biji-bijian, bahkan sisa-sisa makanan rumah tangga pun disantapnya. Oleh karena itu, anak jangkrik pada usia 21 – 40 hari dapat diberi makanan yang harganya murah dan mudah didapat. Namun, pemberian makanan yang mudah membusuk harus dilakukan dengan hati-hati karena makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan. Oleh karena itu, tempat makan harus diberi alas agar mudah dijangkau dan dibersihkan setelah memberi makanan yang mudah membusuk kepada anak jangkrik.
Pemberian makanan dapat diberikan setiap hari dengan jumlah yang cukup. Pemberian pakan sebaiknya juga dilakukan pada sore hari menjelang malam. Sisa-sisa makanan harus segera dibersihkan dan diganti dengan makanan yang baru, segar, sehat. Dengan demikian, anak-anak jangkrik akan tumbuh lebih cepat dan sehat. Agar udara dalam kotak pembesaran dapat berganti dengan udara yang segar, tutup kotak dapat dibuka pada pagi hari selama kurang lebih 30 menit. Dengan demikian, anak jangkrik yang ada didalam kotak dapat menikmati udara yang segar setiap pagi hari.
Anak jangkrik yang muda ( Jw: telendho ) pada usia 21 – 40 hari juga masih peka terhadap lingkungan sekitarnya. Gerakan gesit dan lincah, terutama ada gerakan dari benda yang ada disekitarnya. Mereka juga sangat peka rangsangan yang berupa cahaya. Jika tutup kotak dibuka, anak-anak jangkrik tersebut akan meloncat berlarian untuk mengahindarai datangnya sinar. Namun, setelah beberapa saat, mereka akan keluar dari tempat persembunyian untuk mendapatkan cahaya atau udara yang lebih leluasa.
Anak-anak jangkrik yang sudah berumur 21 – 40 hari umumnya sudah mulai rakus terhadap makanan yang diberikan. Oleh karena itu, jumlah dan frekuensi pemberian pakan harus ditingkatkan. Anak-anak jangkrik pada umur tersebut jika kekurangan pakan akan saling menyerang dan memakan sendiri kerana jangkrik memiliki sifat kanibal ( memangsa sesama ). Anak-anak jangkrik secara fisik lebih kecil atau lemah karena sedang berganti kulit sering dimakan oleh anak jangkrik yang besar dan kuat apabila mereka kekurangan pakan.
Anak-anak jangkrik berumur 21 – 40 hari mulai gemar makan aneka macam makanan. Misalnya, daun ketela, krokot, rumput gajah, daun kacang, kobis, sawi, jipang, umbi-umbian, tepung biji-bijian, bahkan sisa-sisa makanan rumah tangga pun disantapnya. Oleh karena itu, anak jangkrik pada usia 21 – 40 hari dapat diberi makanan yang harganya murah dan mudah didapat. Namun, pemberian makanan yang mudah membusuk harus dilakukan dengan hati-hati karena makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan. Oleh karena itu, tempat makan harus diberi alas agar mudah dijangkau dan dibersihkan setelah memberi makanan yang mudah membusuk kepada anak jangkrik.
Pemberian makanan dapat diberikan setiap hari dengan jumlah yang cukup. Pemberian pakan sebaiknya juga dilakukan pada sore hari menjelang malam. Sisa-sisa makanan harus segera dibersihkan dan diganti dengan makanan yang baru, segar, sehat. Dengan demikian, anak-anak jangkrik akan tumbuh lebih cepat dan sehat. Agar udara dalam kotak pembesaran dapat berganti dengan udara yang segar, tutup kotak dapat dibuka pada pagi hari selama kurang lebih 30 menit. Dengan demikian, anak jangkrik yang ada didalam kotak dapat menikmati udara yang segar setiap pagi hari.