Pembesaran Anak Jangkrik

Pembesaran anak jangkrik memerlukan perhatian khusus karena masih banyak kendala yang dihadapi selama masa pembesaran. Anak-anak jangkrik yang dibesarkan tersebut memerlukan perawatan, pemberian pakan yang cukup dan bergizi, dan pengendalian hama atau penyakit agar anak-anak jangkrik tersebut dapat tumbuh dengan sempurna.

Bahan Baku Pakan

Di alam bebas, jangkrik tidak mengenal pakan buatan seperti halnya jangkrik yang diternakkan. Mereka memakan segala jenis tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan umbi-umbian yang ada di habitat asli mereka. Sedangkan jangkrik yang ditangkarkan sejak kecil sudah dibiasakan menyantap makanan buatan ataupun sayur-sayuran pasar dengan jatah tertentu.
Bahan baku makanan jangkrik dapat dikelompokan menjadi : (1) bahan baku asal biji-bijian, (2) bahan baku asal sayur-sayuran, dan (3) bahan baku asal hewan. Biji-bijian yang tua banyak mengandung protein dan memiliki kandungan karbohidrat dan kadar lemak tinggi. Sayur-sayuran mengandung mineral yang membantu metabolisme tubuh seperti Kalsium (Ca), Fosfor (P), Kalium(K), Sulfur (S), Ferum (Fe), dan Magnesium (Mg). Sedangkan bahan baku asal hewan banyak mengandung protein dan lemak yang sangat baik untuk merangsang pertumbuhan anak-anak jangkrik.
Bahan makanan yang diberikan kepada jangkrik harus mengandung air, hidrat arang, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Air yang terdapat pada sayur-sayuran berfungsi untuk mengatu suhu tubuh. Karbohidrat yang terdapat pada biji-bijian berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan memperbaiki jaringan yang rusak. Lemak yang terdapat pada biji-bijian atau bahan baku asal hewan berfungsi sebagai sumber energi jangka panjang.