Penangkaran Jangkrik

Persiapan awal yang harus dilakukan oleh calon peternak jangkrik adalah membuat kotak penangkaran. Kotak penangkaran jangkrik harus dibuat sesuai dengan kebutuhan hidup jangkrik dan jumlah jangkrik yang akan dipelihara. Ukuran kotak sedapat mungkin tidak menyulitkan untuk dipindah-pindah bila perlu dan tidak menyulitkan bila akan memberikan makan pada jangkrik. Untuk itu, kotak jangkrik harus dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan hidup jangkrik dan dapat menimbulkan rasa aman serta nyaman bagi jangkrik.

Kotak penangkaran jangkrik sebaiknya ditempatkan di tempat yang tidak terganggu oleh keadaan cuaca ataupun keadaan lingkungan. Di samping itu, kotak penangkaran jangkrik harus dibuat rapat agar jangkrik yang dipelihara di dalamnya tidak keluar dan hewan atau serangga pemangsa jangkrik tidak dapat masuk ke dalam kotak.

Udara dalam kotak harus diusahakan dapat selalu berganti sehingga jangkrik yang dipelihara di dalamnya merasa segar dan nyaman. Oleh karena itu, kotak jangkrik harus diberi lubang ventilasi yang cukup sehingga kebutuhan oksigen bagi jangkrik dapat terpenuhi. Pembuatan lubang ventilasi dapat diletakkan pada sisi depan kotak, sisi samping kotak, atau sisi atas kotak, tergantung pada penempatan kotak tersebut. Namun, lubang ventilasi kotak penangkaran jangkrik sebaiknya dibuat pada dua sisi, yakni sisi muka dan sisi belakang kotak atau sisi kiri dan kanan kotak. Dengan demikian, sirkulasi udara di dalam kotak dapat berjalan lancar. Penempatan kotak jangkrik di usahakan tidak terlalu rapat dengan dinding bangunan ( rumah ). Jarak antara kotak jangkrik dan dinding bangunan (rumah) sebaiknya selebar kotak itu sendiri.

Jika memungkinkan, kotak pembesaran jangkrik dapat dibuat dari kasa strimin agar sirkulasi udara dalam kotak berjalan lancar sesuai dengan kebutuhan jangkrik. Tanda-tanda jangkrik yang kekurangan oksigen adalah geraknya lambat, tidak lincah, mudah terserang penyakit.